Sepi itu Indah, percayalah !

Jadi kesepian adalah virus yang sangat berbahaya.
Karena kesepian manusia mencari keramaian.
Dalam keramaian, berarti dia membutuhkan entitas lain untuk membuatnya berisik.
Ketahuilah, itu merepotkan orang lain.

Dengan misi menghilangkan rasa sepi,
Orang memilih memiliki pacar, kemudian juga menikah.
Padahal melihat pengalaman empirisku -secara subjektif- dalam pacaran bahkan pernikahan sekalipun masih juga ditemukan rasa sepi.
Makanya ada edagium atau majas personifikasi yang mengibaratkan "sepi dalam keramaian".

Sesungguhnya sepi itu penyakit apa ya? Sehingga banyak orang takut dengan rasa itu. Bahkan sedari kecil pun, aku sering jalan-jalan entah dimana itu jluntrungnya hanya ingin menghilangkan rasa sepi. Tapi anehnya, sampai sekarang umur seperempat abad ini rasa sepi tak jua menghilang dari kehidupan. Sebenarnya apa rasa sepi itu? Lalu, sampai kapan manusia ini dapat terlepas dari hantu-hantu kesepian?

Maka jawabannya hanya satu, jika hal itu kau anggap musuh, maka menangkanlah musuhmu dengan cara berdamai dengannya. Demikian juga jika kau ingin memenangkan rasa sepimu, maka berdamailah dengan kesepianmu. Berdamailah dengan nafsumu. Menangkanlah dirimu.

Sejatinya kesepian itu mendamaikan, dimana manusia dapat dengan seutuhnya menjadi dirinya sendiri, tinggal dia sendiri apakah mampu memanage tindakan atau pikirannya untuk lebih prospek dan maju untuk lebih produktif.

Cobalah lihat, para penulis buku, para filsuf, para penyair, hidup mereka semua adalah sepi. Lingkaran kesepian tak pernah luput dari benak bhatin mereka. Hingga Chairil Anwar bilang "Mampus kau dikoyak-koyak sepi".

Sebenarnya pun dalam sepi aku lebih produktif, minimal produktif pikiran. Membaca buku misalnya. Juga demikian rumah tangga itu kalau mau berkarya juga menunggu kondisi apapun lagi sepi. Wkwkwk so apalagi yang kau ragukan dengan rasa sepi??? Maka nikmatilah. Berkaryalah.

Comments