Surat untuk Tuhanku.

Ya Nabi Sallam Alaika 
Ya Rasul Salam Alaika
Ya Habib Salam Alaika
Sholawatullah Alaika

Begitu penggalan musik yang diputar di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
Dengan suasana ramadhan hari kedua, ditambah dengan kesejukkan suhu dari Air Conditioner (AC)
di lantai tiga pojok kiri dari tangga, dekat dengan lokasi naik turunnya lift buku.

Kali ini, tak hanya jiwa yang mengalami kesejukkan
Raga pun demikian, karena sholawatan terkumandangkan
Tuhan, mungkin ini salah satu bukti aku masih punya iman terhadapmu.
Masih suka menyanjung nabi Muhammad, dan tergetar hati jika nama-Mu terucapkan.

Tuhan, pemberi kehidupan.
Surat kecil akan aku tuliskan untukmu.
Sebagai wujud tercurahkannya rencana hidupku.

Tuhan, untuk keadaanku terakhir dan 3 tahun ke depan.
Diri tak melupakan-Mu, aku tak mencampakkanmu
atau mengabaikan-Mu dan berpura-pura menutup mata, hati, telinga atas kehadiran-Mu.

Tuhan, aku hanya ingin mencoba membedakan hal yang materiil dan yang absurd.
Biar manusia mampu melangkah maju, tak hanya terus-terusan berpasrah akan keadaannya.
Tuhan, Kau ada di hatiku, Tak perlu aku mempertegasnya dalam ucapan dan mempertunjukkan di hadapan orang.

Tuhan, kelak pada akhirnya aku akan kembali pada-Mu.
Saya pending dulu suratnya, kapan-kapan disambung lagi ya Tuhan..

Comments